Banyak yang saat konsultasi maupun komunikasi via twitter mengatakan mereka sudah melakukan yang terbaik. Dan mereka sudah merasa lelah. Merasa pasrah, sudah tidak ada lagi yang mereka bisa lakukan untuk memperbaiki kehidupan pernikahan mereka. Dan biasanya cenderung untuk menyalahkan pasangan yang memang tidak mau memperbaiki hubungan ini.
Sebelum kita mengklaim bahwa kita sudah lakukan yang terbaik, yuk coba kita lihat beberapa pertanyaan dibawah ini. Kalau kita bisa menjawab semua pertanyaan dibawah ini dengan positif, mungkin kita bisa mengatakan bahwa kita sudah melakukan yang terbaik.
- Saatsepertinya pasangan sudah menyerah dan tidak mau memperbaiki hubungan, apa pilihannya? Ikut menyerah? Hasilnya sudah pasti! Kalau berjuang….???
- “Saya sdh lelah berjuang utk memperbaiki pernikahan…” Yakin sudah melakukan yang terbaik? Versi siapa?
- Apakah bekal ilmu & skill yang kita miliki sudah cukup untuk bisa mengatakan kita sudah melakukan yang terbaik?
- Apakah kita sudah mempraktekkan hukum alam… memberi,memberi dan memberi…???
- Sudahkah kita melakukan perubahan diri yang diperlukan untuk bisa memperbaiki keadaaan???
- Sudahkah kita memiliki mindset yang tepat dalam memperbaiki hubungan dengan pasangan???
- Sudahkah kita menginvestasikan waktu, perasaan dan usaha kita dalam jumlah yang cukup untuk memperbaiki keadaan?
- Apakah kita sudah jadi orang yg lebih baik di rumah? Yakin kita bukan memberikan ‘sisa’ dari diri kita?
- Saat mengatakan sudah melakukan yang terbaik, apakah kita sudah jujur dengan diri sendiri? Parameter apa yang dipakai?
- Sudah berapa lama kita menikah tidak bisa dijadikan patokan bahwa selama itulah kita sudah berjuang melakukan yang terbaik.
- Mungkin justru kita mempunyai peran yang ikut meyebabkan kondisi pernikahan kita saat ini
- Apakah kita sudah tahu apa kebutuhan pasangan kita? Apakah dia sudah merasa disayang, dihargai?
- Apakah kita sudah yakin apa yang kita sampaikan kepada pasangan tidak disalah mengerti oleh dia?
- Apakah kita sudah tahu bagaimana menciptakan suasana nyaman dalam pernikahan kita? Sudahkah kita mempraktekkannya?
- Jangan terlalu cepat mengatakan kita sudah melakukan yang terbaik dalam kehidupan pernikahan kita.
- Yang sering terjadi kita hanya mengikuti ego dan emosi saja. Keinginan kita untuk berjuang cenderung rendah
- Sudah berapa tahun kita melakukan transformasi diri? Apakah kita tahu apa yang harus dirubah dari diri kita?
- Apakah kita sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan? Apakah kita sudah berusaha mencari tahu?
- Apakah dengan ‘ bekal’ yang kita miliki saat menikah (seadanya) cukup untuk kita gunakan untuk mengarungi bahtera rumah tangga?
- Apakah kita sudah secara sengaja menambah ilmu tentang bagaimana membangun keluarga yang harmonis?
- Apakah kita sudah siap untuk membayar harga yang diperlukan untuk mendapatkan pernikahan yang bahagia?
- Kalau kita mengatakan pernikahan bahagia penting buat kita… apakah tindakan kita sudah sesuai dengan apa yang kita katakan tersebut?
- Sebenarnya, banyak pertanyaan yang bisa saya sampaikan saat ada yang mengatakan saya sudah lakukan yang terbaik…
- Kalau memang kita sudah lakukan yang terbaik, hati kita pasti tenang… kita tahu Allah tidak buta.. Kita bisa berserah…
- Yuk jangan terlalu cepat mengatakan saya sudah lakukan yang terbaik… masih ada ruang untuk tumbuh untuk melakukan yang terbaik..
Comments