yuk (1)

  • Secara etimologis jilbab berasal dari bahasa arab jalaba yang berarti menghimpun atau membawa. Istilah jilbab digunakan pada negeri-negeri berpenduduk muslim lain sebagai jenis pakaian dengan penamaan berbeda-beda.

    Di Iran disebut chador, di India dan Pakistan disebut pardeh, di Libya milayat, di Irak abaya, di Turki charshaf, di Malaysia dinamakan tudung, sedangkan di negara Arab-Afrika disebut hijab. Sementara di Indonesia sendiri kita menggunakan kata jilbab.

    Kerudung atau jilbab adalah atribut yang telah umum saat ini digunakan perempuan muslim. Karena penggunaannya terkait dengan tuntutan syariat Islam. Supaya perempuan muslim menutup auratnya. Seiring berjalannya waktu kesadaran muslimah semakin tinggi untuk menggunakan jilbab. Dan bahkan saat ini jilbab bukan hanya sekedar sebagai penutup aurat demi memenuhi kewajiban. Tetapi juga menjadi fashion yang dengannya membuat wanita muslim terlihat lebih indah, cantik dan tentu saja modis.

    Jika dulu perempuan berjilbab dianggap kuno, maka akan jauh berbeda dengan zaman sekarang. Banyak desaigner-desaigner ternama melirik dan fokus untuk mendesain busana-busana muslim berkualitas dan model yang bagus sesuai trend. Keadaan ini sebuah usaha yang baik untuk menarik banyak perempuan untuk lebih meningkatkan kesadarannya dan tergerak hatinya untuk menggunakan jilbab, dan tidak takut lagi ketinggalan mode.

    Bagi saya sendiri jilbab menjadi busana yang tak bisa saya tinggalkan, Saya telah menggunakan jilbab ini sejak duduk di kelas 2 SMA. Jika orang lain butuh kaca setelah shalat untuk memasang rapi jilbabnya kembali. Saya kadang tak perlu, karena tangan saya telah terbiasa hehe.

    Saat kuliah di kelas saya hanya beberapa orang saja yang menggunakan jilbab. Tanpa saya sadari tahun-tahun berikutnya hampir semua teman-teman telah menggunakan jilbab. Yang tersisa hanya teman-teman non muslim saja. Setelah tamat kuliah saya jarang bertemu teman-teman. Dan betapa kagetnya saya, karena setelah tamat banyak teman-teman yang sudah membuka jilbab mereka. Saat saya tanya “kemana jilbabnya?” jawab mereka “ribet, dan ada yang bilang “kayak mak-mak ga gaul. Dan ga bisa modis”

    Benarkah begitu? Ahh rasanya tidak. Menggunakan jilbab mungkin juga pernah datang waktu jenuhnya. Apalagi jika sudah cukup lama. Lalu bagaimana caranya agar kejenuhan itu tidak membuat kita melepas jilbab selmanya. Bagi saya sendiri kadang suka iseng-iseng ganti gaya cara mengunakan jilbab. Jika biasanya dengan cara biasa, besok saya akan coba gaya yang berbeda.

    Butuh keberanian sebenarnya untuk merubah cara mengenakan jilbab. Karena jika tak punya kepercayaan diri, sebagaus apapun cara pasang jilbab anda tidak akan pernah merasa nyaman apalagi merasa cantik.

    Banyak cara yang bisa anda coba, teman saya suka mengunakan jilbab dengan memberi acecoris yang unik pada jilbabnya. Ada juga yang menggunakan jilbab dengan divariasikan dengan menggukan dua warna. Saya sendiri suka yang simple dan tidak ribet. Semua bisa disesuaikan dengan selera.

    Dan enaknya saat ini kita tidak perlu pusing, karena begitu banyak di jual di pasaran jenis dan model jilbab yang bagus-bagus dengan harga yang sangat terjangkau. Tinggal keberanian anda saja untuk mencoba. Selain bisa menghilangkan kejenuhan, wajahpun akan lebih terlihat fresh dan segar dengan gaya baru yang anda coba.

    So, mengapa takut tak bisa gaya dengan jilbab? Selama anda berani ayo mencoba.!

    Read more…
Live Support